Situbondo, 12 Agustus 2024 – Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Situbondo, Yogie Kripsiansah, memberikan pernyataan penting terkait Konferensi Wilayah XV PW GP Ansor Jawa Timur yang sedang berlangsung di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo. Dalam konferensi yang akan menentukan kepemimpinan baru GP Ansor Jawa Timur ini, Yogie menyampaikan harapannya agar acara tersebut tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga menjadi tolak ukur bagi Gerakan Pemuda Ansor di seluruh Indonesia.
“Konferwil XV ini harus mampu menjadi role model, bukan hanya dalam hal pelaksanaan, tetapi juga dalam bagaimana kita sebagai organisasi kepemudaan mampu merespons tantangan-tantangan era kekinian yang semakin kompleks,” ujar Yogie dalam sebuah wawancara eksklusif.
Yogie menekankan bahwa tantangan yang dihadapi oleh pemuda, khususnya di Jawa Timur, sangatlah beragam dan memerlukan kepemimpinan yang kuat serta visioner. “Dengan tantangan yang semakin dinamis, harapan saya adalah agar ketua yang terpilih nanti dapat mengonsolidasi seluruh potensi dan sumber daya yang ada di Jawa Timur. Ini penting untuk kemajuan Gerakan Pemuda Ansor, baik di Jawa Timur maupun secara nasional,” tambahnya.
Menurut Yogie, salah satu kunci keberhasilan kepemimpinan GP Ansor di masa depan adalah kemampuan untuk menggerakkan dan menyatukan seluruh elemen organisasi, mulai dari tingkat cabang hingga ranting, agar dapat berkontribusi maksimal terhadap kemajuan daerah masing-masing. “Jawa Timur memiliki potensi besar yang harus dikelola dengan baik. Konsolidasi dan sinergi di antara seluruh kader akan menjadi kekuatan utama dalam menjawab tantangan yang ada,” jelasnya.
Yogie juga mengapresiasi semangat dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh seluruh panitia dan peserta Konferwil XV ini. Ia berharap momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat komitmen seluruh kader GP Ansor dalam menjalankan tugas-tugas keorganisasian dan pengabdian kepada masyarakat.
Konferwil XV PW GP Ansor Jawa Timur ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam sejarah organisasi, tidak hanya untuk memilih pemimpin baru, tetapi juga untuk menetapkan arah gerak GP Ansor yang lebih progresif dan inklusif di masa mendatang.
