Di dalam perkumpulan Nahdlatul Ulama terdapat Program Kerja yang disusun sedemikian rupa untuk dipedomani dan dilaksanakan dalam berkhidmat selama 5 tahun. Program Kerja menjadi komponen penting bagi perkumpulan NU dalam mencapai sebuah tujuan. Program Kerja itu terdapat kumpulan program yang mengakomodir kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran. Program adalah suatu rancangan struktur, desain, kode skema, maupun bentuk yang lainnya dengan yang disusun sesuai alur Algoritma dengan tujuan mempermudah suatu permasalahan. Sedangkan Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu Program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang menjadi patokan kesepakatan yang diinginkan oleh pihak-pihak dalam organisasi dan lebih jauh oleh masyarakat, serta memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan misi.
Program Kerja sebagai landasan bergerak suatu perkumpulan guna menjalankan kegiatan selama satu masa khidmat kepengurusan. Melalui rancangan program ini akan tergambarkan apa saja aktivitas suatu perkumpulan selama satu masa khidmat. Penyusunan Program Kerja disesuaikan dengan keperluan dan tujuan perkumpulan.
Dengan adanya Program Kerja, maka pengurus yang melaksanakan kegiatan dapat merealisasikannya secara lebih efektif dan terstruktur, sehingga dapat membantu perkumpulan untuk mencapai sebuah tujuan utama. Dan selain itu, Program Kerja sendiri juga dapat menjadi sebuah tolak ukur dalam pencapaian target saat akan melaksanakan kegiatan, dan hasilnya akan dievaluasi pada masa akhir kepengurusan ataupun menyesuaikan kebutuhan perkumpulan.
Beberapa hal penting yang diperlukan dalam Penyusunan Program Kerja yaitu planning (perencanaan), organizing and staffing (pengorganisasian), dan evaluate (evaluasi). Pertama, Perencanaan (Planning). Sebab perencanaan adalah awal dari tindakan sehingga untuk memperoleh hasil yang baik, dibutuhkan perencanaan yang baik pula. Perencanaan ini sebaiknya dilakukan menggunakan data dan fakta terkini untuk mengestimasi kondisi di depan, maka menggunakan analisis SWOT atau Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) untuk mengetahui kondisi perkumpulan dengan jelas. Tentukan waktu, yaitu kapan kegiatan sebaiknya dilaksanakan, dan siapa yang akan bertanggung jawab untuk melaksanakan setiap tugas. Dengan kata lain, dilakukan pembagian tugas dan job description (penjabaran tugas, jabatan, dan tanggung jawab pengurus) masing-masing.
Kedua, Mengorganisasikan dan Pembagian Kerja (Organizing and Staffing). Hal ini bisa dilakukan dengan musyawarah kerja atau rapat kerja, dimana dibahas seluruh pembagian tugas serta target kerja yang ingin dicapai. Jangan lupa untuk selalu membuat prioritas kerja sehingga tujuan yang lebih penting dapat dikerjakan lebih dahulu.
Ketiga, Evaluasi (Evaluate). Setelah merealisasikan tujuan, kini saatnya menilai apakah Program Kerja yang direncanakan telah sesuai dengan apa yang dilaksanakan. Secara umum, evaluasi dilakukan melalui tiga tahapan yaitu evaluasi pada tahap perencanaan, evaluasi pada tahap pelaksanaan, serta evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan.
Dalam upaya menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan Program Kerja diperlukan perencanaan yang menyeluruh, terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Manajemen perencanaan diperlukan untuk melakukan koordinasi perencanaan melalui aspek penguatan institusi, maka diperlukan Tadarus Program guna meningkatkan keserasian perencanaan di lingkungan perkumpulan NU.
Istilah tadarus dari makna bahasa, tadarus berasal dari asal kata darosa-yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Lalu ketambahan huruf ta’ didepannya sehingga menjadi tadaarosa-yatadaarosu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar atau mempelajari secara lebih mendalam.
Pengurus Cabang Badan Perencanaan Nahdlatul Ulama (PC BAPENU) Situbondo memakai istilah tadarus dalam kerangka logis Program Kerja Perkumpulan menjadi ‘Tadarus Program’ yang sangat relevan atas Pasal 101 ayat (2) huruf a ART NU yang mengatur bahwa laporan pertanggungjawaban Pengurus Nahdlatul Ulama memuat capaian pelaksanaan program yang telah diamanatkan oleh permusyawaratan tertinggi pada tingkatannya, dan Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 11 Tahun 2022 tentang Klasifikasi Struktur dan Pengukuran Kinerja (Hasil Konferensi Besar NU 2022).
Tadarus Program merupakan langkah strategis sebagai ajang tadaarosa-yatadaarosu dalam pengelolaan perkumpulan yang hidup dan berjalan dengan benar, terarah dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien sebagai implementasi Program Kerja Perkumpulan NU yang menjadi Kerangka Acuan Kerja (KAK) bagi Lembaga/Badan Khusus dan bersinergi dengan Pengurus NU di tiap tingkatan dan Badan Otonom NU.
Urgensi Tadarus Program ini yaitu pertama, memberikan arahan kepada kepengurusan baik Pengurus NU di tiap tingkatan beserta Lembaga/Badan Khusus dan Badan Otonom NU akan menjadi fokus pada pencapaian tujuan perkumpulan NU. Kedua, mengurangi kegiatan tumpang tindih dan pemborosan, maka hasilnya adalah pemborosan bergerak ke arah nihil, efisiensi meningkat dan biaya mencapai tingkat terendah. Ketiga, mempromosikan ide inovatif artinya menanamkan kekuatan berpikir yang nyata dan mengarah pada kelahiran ide-ide inovatif dan kreatif yang akan bermunculan satu demi satu.
Kegiatan Tadarus Program akan dilaksanakan pada bulan Nopember 2023 yang diikuti oleh 18 Lembaga dan 3 Badan Khusus di Aula PCNU Situbondo. Setiap Lembaga/Badan Khusus untuk mempresentasikan Program dan Kegiatan yang diampuh sesuai dengan Program Kerja PCNU Situbondo Masa Khidmat 2021-2026 dan Rencana Kerja PCNU Situbondo Tahun 2023 (Hasil Rapat Kerja PCNU Situbondo di Hotel Rembangan Kabupaten Jember). (hj)